Ahnaf bin Qais
al-Ahnaf bin Qais | |
---|---|
Lahir | ad-Dhahhak 602 Basra[1] (sekarang Irak) |
Meninggal | 691 Kufah, Kekhalifahan Umayyah (sekarang Irak) |
Nama lain | Abu Bahr |
Pekerjaan | kepala suku Bani Tamim |
Orang tua | Qais bin Mu'awiyah[2] (ayah) Habbah binti Amr[3] (ibu) |
Abu Bahr al-Ahnaf bin Qais (bahasa Arab: الأحنف بن قيس, translit. al-ʾAḥnaf bin Qays)[4] adalah seorang komandan Muslim dan pemimpin suku Bani Tamim yang hidup pada masa nabi Islam Muhammad.[5] Dia berasal dari suku Arab Bani Tamim dan lahir dari orang tua bangsawan.
Biografi
[sunting | sunting sumber]Ahnaf lahir kira-kira dua puluh tahun sebelum Muhamad beremigrasi ke Madinah. Beberapa sejarawan mencatat bahwa ia lahir sekitar tahun 602 M.[6] Saat lahir, ia menderita cacat di kakinya yang menyebabkan salah satu kakinya bengkok dan dia dijuluki sebagai al-Ahnaf yang berarti "kaki pengkor".[7]
Awalnya ayahnya menamainya ad-Dhahhak, tetapi orang-orang memanggilnya al-Ahnaf, yang berarti "kaki pengkor" dalam bahasa Arab Klasik. Sejarawan Sunni al-Baladzuri mencatat bahwa dia juga diidentifikasi sebagai Abdullah bin Khazim.[8]
Masa Kekhalifahan Rasyidin
[sunting | sunting sumber]Perang Riddah
[sunting | sunting sumber]Ahnaf murtad setelah kematian Muhammad dan mengikuti Sajjah, salah seorang nabi palsu. Hingga Sajjah pergi menemui Musailamah al-Kazzab di Yamamah. Ketika ia bersama pamannya menghadap Musailamah, Ahnaf berkata "saya pikir dia hanyalah seorang pendusta". Dan ketika Musailamah membacakan wahyu yang diklaim turun kepadanya, Ahnaf berkata, "saya tidak pernah melihat orang yang paling bodoh selain nabi ini". Ia dan kaumnya diperangi oleh khalifah Abu Bakar (m. 632–634) selama Perang Riddah, tetapi kemudian dimaafkan.[9]
Era Umar dan Utsman
[sunting | sunting sumber]Pada masa pemerintahan khalifah Umar (m. 634–644), Ahnaf ikut serta dalam penaklukan Irak, Khorasan, dan sebagian besar wilayah Kekaisaran Sasaniyah.[10] Sementara pada masa pemerintahan Utsman (m. 644–656), ia ditunjuk sebagai komandan perang di wilayah Tukharistan.[11] Pada masa pemerintahan Utsman juga, Ahnaf meluncurkan serangkaian ekspansi militer lebih lanjut dan terus mendesak pasukan Yazdegerd III di dekat Sungai Oxus di Turkmenistan[12][13]
Fitnah Pertama
[sunting | sunting sumber]Pertempuran Unta
[sunting | sunting sumber]Pada Pertempuran Jamal (Unta), sebagian besar Bani Tamim berpihak kepada Aisyah. Namun Ahnaf dan klan Bani Sa'ad memilih untuk berpihak kepada khalifah keempat, Ali (m. 656–661).[14] Selama pertempuran, Zubair bin Awwam, salah satu pemuka Quraisy yang memimpin pertempuran, merasa ragu dengan keadilan yang sedang ia perjuangkan.[15] Zubair kemudian memilih untuk mundur dari medan perang.[16] Tampaknya, Ahnaf mengetahui mengenai pengunduran tersebut.[17] Beberapa orang dari klannya mengikuti Zubair dan membunuhnya di Wadi al-Siba, dekat Basra.[16] Beberapa sumber awal menyebutkan bahwa Zubair dibunuh oleh Amr bin Jurmuz untuk menyenangkan hati Ali,[18] atau mungkin karena menganggap Zubair telah melakukan pengkhianatan dengan melarikan diri dari pertempuran.[19]
Pertempuran Siffin
[sunting | sunting sumber]Pada Pertempuran Siffin, Ahnaf berada dalam sebuah delegasi Bani Tamim yang datang dari Basra ke Kufah selama pertempuran.[20] Ali mengangkatnya sebagai komandan Bani Tamim dan al-Rabab.[21][22]
Kekhalifahan Umayyah
[sunting | sunting sumber]Pada awalnya, Ahnaf menentang pendirian Kekhalifahan Umayyah oleh Mu'awiyah, mungkin karena dukungannya yang besar terhadap Ali.[23] Namun, setelah pembunuhan Ali, Kekhalifahan Rasyidin melemah dan penerus Ali, Hasan, menyerahkan kekhalifahan secara damai kepada Mu'awiyah.[24] Ahnaf memutuskan untuk menyetujui pemerintahan Bani Umayyah.[25]
Ahnaf adalah salah satu orang terkemuka yang menyetujui aksesi Yazid I, meskipun sumber lain menyatakan bahwa ia sebelumnya merasa keberatan.[26]
Kematian
[sunting | sunting sumber]Ahnaf menetap di Irak ketika Mush'ab bin Zubair, gubernur Irak dan loyalis khalifah tandingan Umayyah Abdullah bin Zubair (m. 683–692), menguasai wilayah Irak. Pada saat pengaruh Ibnu Zubair mulai melemah, ia bersama gubernur Mush'ab menghadapi pemberontakan Banu Ali yang dipimpin oleh al-Mukhtar ats-Tsaqafi. Pemberotak Banu Ali berniat untuk memproklamirkan Muhammad bin al-Hanafiyyah sebagai khalifah.[27][28][29]
Sekitar tahun 72 H/691 M, Ahnaf meninggal dunia di Kufah, pada saat koflik antara al-Mukhtar dan loyalis Ibnu Zubair di Irak semakin memanas.[30] Ia meninggal dunia pada tahun-tahun pertama khalifah Umayyah Abdul Malik bin Marwan (m. 685–705). Disebutkan bahwa gubernur Mush'ab juga turut menyalatkan jenazahnya dan mengikuti upacara pemakamannya. Ahnaf dimakamkan di Kufah, disamping makam Ziyad bin Abihi.[31]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ خير الدين الزركلي. "الأعلام المجلد الأول" (PDF) (dalam bahasa Arab). hlm. 271. Diakses tanggal 2023-03-23.
- ^ "جمهرة أنساب العرب - الكلبي - ج1 - الصفحة 234" (dalam bahasa Arab). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-02-24. Diakses tanggal 2023-03-23.
- ^ "تاريخ مدينة دمشق - ابن عساكر - ج ٢٤ - الصفحة ٣٠٦". shiaonlinelibrary.com (dalam bahasa Arab). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-02-25. Diakses tanggal 2023-03-23.
- ^ Bayat & Umar 2008.
- ^ Asqalany, Ibn Jarīr. "تهذيب التهذيب الجزء الأول" (PDF). hlm. 191. Diakses tanggal 2023-03-22.
- ^ "غريب الحديث - ابن قتيبة - ج 2 - الصفحة 537". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-02-22. Diakses tanggal 2023-03-22.
- ^ "غريب الحديث - ابن قتيبة - ج 2 - الصفحة 537". ar.lib.elshia.ir. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-02-25. Diakses tanggal 2023-03-22.
- ^ Potts, Daniel (2014). Nomadism in Iran: From Antiquity to the Modern Era. Oxford University Press. hlm. 169.
- ^ Abu al-Farij, Ali ibn Husain. الأغاني - أبو الفرج الأصفهاني - ج11 - الصفحة 37، 40 (dalam bahasa Arab). ISBN 978-2-7451-3425-7. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-2-25.
- ^ "تاريخ الطبري - الطبري - ج ٣ - الصفحة ٢٥٠". shiaonlinelibrary. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-02-03. Diakses tanggal 2023-04-02.
- ^ "فتوح البلدان - البلاذري - ج ٣ - الصفحة ٤٩٩". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-02-25. Diakses tanggal 2023-04-02.
- ^ The Muslim Conquest of Persia by A.I. Akram. Ch:17 ISBN 0-19-597713-0,
- ^ Shadows in the Desert: Ancient Persia at War, By Kaveh Farrokh, Published by Osprey Publishing, 2007 ISBN 1-84603-108-7
- ^ "الجمل - الشيخ المفيد - الصفحة ٢٩٥". ar.lib.eshia.ir. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-02-25. Diakses tanggal 2023-03-31.
- ^ Veccia Vaglieri, L. (2012b). "al-D̲j̲amal". Dalam Bearman, P.; Bianquis, Th.; Bosworth, C.E.; van Donzel, E.; Heinrichs, W.P. Encyclopaedia of Islam (edisi ke-Second). doi:10.1163/1573-3912_islam_SIM_1962.
- ^ a b Madelung 1997, hlm. 170.
- ^ Madelung 1997, hlm. 170–171.
- ^ Bahramian, Ali (2015). "ʿAlī b. Abī Ṭālib 3. Caliphate". Dalam Daftary, Farhad. Encyclopaedia Islamica. doi:10.1163/1875-9831_isla_COM_0252.
- ^ Madelung 1997, hlm. 171.
- ^ "وقعة صفين - ابن مزاحم المنقري - الصفحة 24". The Siffin. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-06-07. Diakses tanggal 2023-04-02.
- ^ "الغارات - إبراهيم بن محمد الثقفي - ج ١ - الصفحة المقدمة ٥٢". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-23. Diakses tanggal 2023-04-02.
- ^ "وقعة صفين - ابن مزاحم المنقري - الصفحة ١١٧". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-11-07. Diakses tanggal 2023-04-02.
- ^ "وفيات الأعيان - ابن خلكان - ج2 - الصفحة 500". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-25.
- ^ Madelung, Wilferd (2003). "Hasan b. Ali b. Abi Taleb". Encyclopaedia Iranica. XII/1. hlm. 26–28.
- ^ "شرح نقائض جرير والفرزدق - أبو عبيدة - ج٣ - الصفحة ٧٦٠". maktaba.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-25.
- ^ "مواقف الشيعة - الأحمدي الميانجي - ج ١ - الصفحة ٢٢٢". shiaonline. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-23. Diakses tanggal 2023-04-02.
- ^ "كتاب الفتوح - أحمد بن أعثم الكوفي - ج ٦ - الصفحة ٢٨٥". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-10-24. Diakses tanggal 2023-04-02.
- ^ "تاريخ اليعقوبي - اليعقوبي - ج ٢ - الصفحة ٢٦٥". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-25. Diakses tanggal 2023-01-02.
- ^ "تاريخ الطبري - الطبري - ج ٤ - الصفحة ٥٣٨". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-10-24. Diakses tanggal 2023-04-02.
- ^ Asakir, Ibnu. تاريخ دمشق ج١٤, [Sejarah kota Damaskus, Juz-14]. IslamKotob. hlm. 71. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-02-25.
- ^ "الطبقات الكبرى - محمد بن سعد - ج ٧ - الصفحة ٩٧". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-02-20. Diakses tanggal 2023-04-0.
Sumber
[sunting | sunting sumber]- Fishbein, Michael, ed. (1990). The History of al-Ṭabarī, Volume XXI: The Victory of the Marwānids, A.D. 685–693/A.H. 66–73. SUNY Series in Near Eastern Studies. Albany, New York: State University of New York Press. ISBN 0-7914-0221-5.
- Bayat, Ali; Umar, Suheyl (2008). "Al-Aḥnaf b. Qays". Dalam Madelung, Wilferd; Daftary, Farhad. Encyclopaedia Islamica Online. Brill Online. ISSN 1875-9831.
- Madelung, Wilferd (1997). The Succession to Muhammad: A Study of the Early Caliphate. Cambridge, England: Cambridge University Press. ISBN 0521646960. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-28. Diakses tanggal 2022-07-10.